“Dunia seperti tempat pohon persinggahan bagi musafir , sedangkan
akhirat seperti tempat kota tujuannya”
Naungan pohon adalah tempat
terbaik bagi musafir untuk melepas lelah setelah tubuhnya disinari teriknya
panas matahari yang ia rasakan dalam perjalanan panjangnya. Apalagi medan yang
ia hadapi adalah padang pasir yang luas. Buah pohon yang ranum dan menggiurkan
merupakan makanan yang mujarab bagi kerongkongan yang kering. Akar-akarnya yang
besar dan menggurita membuat tubuh yang letih ingin beristirahat, ditambah lagi
dengan angin yang kencang yang membuat mata sang musafir ingin tidur.
Perjalanannya ke kampong halamannya
masih sangat jauh. Perjalalnan tersebut dipenuhi dengan banyak rintangan. Mulai
dari jilatan panas matahari padang pasir, serangan hewan buas, dinginnya angin
malam, dan perompak yang kapan saja bisa menyerang dan mengancam jiwa.
Tapi ia tak perlu berkecil hati
dan cemas. Perjalanan yang melelahkan itu tidak akan sia-sia. Jika saja ia tiba
kampung halamannya, ia akan menikmati hamparan taman hijau rindang yang
ditengahnya terdapat oase. Oase itulah yang membuat kampung itu hidup dan asri.
Dia bebas memilih jenis buah yang ia inginkan dari taman dan kebun disana. Kesejukan disana tidak bisa
dibandingkan dengan kesejukan pohon yang ia temukan di tengah padang pasir.
Ketika ia baru sampai saja di pintu gerbang masuk kampung
tersebut,saudara-saudaranya akan menyambutnya dengan ramah dan cinta dan
menyampaikan salam damai serta keselamatan atas perjalanannya yang menyusahkan.
Setelah itu, hilanglah segala penat dan rasa sakit yang ia rasakan.
Namun apabila kakinya tidak
segera beranjak pergi melanjutkan perjalanan ketika ia masih barada di pohon ditengah
padang pasir, semua kenikmatan kampung halamannya akan sirna. Bisa saja sang
musafir mengeluhkan beratnya perjalanan dan hanya menikmati naungan pohon
tersebut. Jika ia hanya puas dengan apa yang sedang ia nikmati, maka hanya itu
yang akan ia dapatkan. Tidak lebih, tidak kurang.
#duniadipagaridenganhal-halmenyenangkan,sedangkanakhiratdipagaridenganhal- halyang menyakitkan#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar